Kisah Indah Tak Selalu Indah #part4
(Fransisca Putri A.)
“Orang
itu adalah Rino, Tha. Dia orang yang aku ceritain tadi. aku baru sadar,jika dia
mencintaiku dengan tulus. Tapi jangan anggap kami jadian atau pacaran ya Tha.
Kami sudah memutuskan untuk berkomitmen bukan berstatus. Kalau status bisa
lepas kapan saja. Tapi kalau komitmen, itu masalah hati.” Jelas Kirana. Aku
Shok mendengarnya. Lalu Rino berjalan menghampiriku. Dia tersenyum genit
kearahku seakan dia adalah pria paling tampan di dunia ini.
“serius
Kir? Lalu bagaimana dengan Gio eh maksudku Vany?” tanyaku bingung dengan
semuanya.
“Bagaimana
maksudmu? Aku kan udah sama Rino masa masih mau sama Vany? Ya bisa sih, tapi
Cuma sebagasi sahabat aja...” goda Kirana
“Bukannya
Agatha dan Rino itu berpasangan?” Suara keras tiba-tiba terdengar di
belakangku. Aku spontan melonjak kaget dan berbalik badan dan menemui Gio
berdiri disana. Aku menatap matanya, sangat teduh dan membuatku terjebak
pandangannya. Lalu aku tersadar, dan berjalan satu langkah ke belalakang, eh...
malah menabrak meja. Gio menolongku berdiri, tapi aku menolaknya. Aku berdiri
sendiri, tanpa dibantu siapa pun. Sakitnya tak seberapa malunya yang luar
biasa. Lalu yang lainnya tertawa. Entah tertawa karena melihat aku terjatuh
atau mendengar pertanyaan Gio barusan?
“Berpasangan....
aku dan Agatha berpasangan....hahahaha....maksudmu aku dan Agatha ini pacaran?
Ya kali aku pacaran sama adikku sendri? Apa aku gila??” jelas Rino sambil
memeluk bahuku. Gio terkejut.
“Adik?
Agatha adik kamu Rin? Nggak mungkin,nggak ada miripnya sama sekali tahu
nggak?” tanya Gio.
“Iya
Agatha memang adik aku. Kita kembar tapi tak identik. Aku dilahirkan 5 menit
sebelum Agatha lahir. Kamu nggak tahu ya, nama belakan kita itu sama,
Hadinegoro. Agatha Hadinegoro dan aku Rino Hadinegoro. Emang sih aku dan Agatha
itu deket banget bahkan kaya orang pacaran. Tapi itu karena kita kakak adik dan
kebetulan kembar lagi.” Jelas Rino
“Dan
karena ke-Siscon-annya Rino itu, aku sebelumnya nggak yakin sama Rino. Tapi
Rino bisa buktiin kalau dia cinta sama aku. Dan itu juga yang dilakukan oleh
kembarannya. Dia udah bikin kamu ngira mereka pacaran kan? Tapi,
ngomong-ngomong dari mana kamu ngira mereka pacaran?” Kata Kirana sambil
bertanya.
“Hari
itu, saat hari pertama aku masuk sekolah ini, waktu pulang sekolah aku mau
ambil jam tanganku yang ketinggalan di kelas, tak sengaja liat Rino dan Agatha
itu pelukan. Jadi aku kira mereka pacaran. Maaf ya.” Jelas Gio. Aku kembali
mengingat hal itu, lalu aku tersenyum dengan ucapan Gio. Jadi Gio salah paham?
Gio
perlahan-lahan mengambil tanganku dan menggenggamnya erat. Dibawanya tanganku
ke depan dadanya yang tegap. Wajahnya bersemu merah, sangat lucu. Hatiku
deg-degan, ada desiran ombak yang kuat yang membuatku bahagia tanpa alasan.
“Aku
ingat saat pertama bertemu kamu. Kamu mungkin nggak sadar, saat itu kamu
benar-benar luar biasa. Rambutmu yang mengombak terurai dipermainkan oleh
hembusan angin. Dan keringat yang tak berhenti keluar karena kamu mendorong motormu,membuat kamu
seperti gadis yang perlu dijaga selalu. Tapi saat kamu mulai bicara, aku sadar
aku telah jatuh hati kepadamu karena perkataanmu yang luar biasa dewasa. Kamu
bilang ban bocor itu karena Tuhan mau menguji kesabaranmu.
Lalu
kita mulai nonton teater bersama, kamu buat aku jatuh cinta dengan teater. Kamu
buat seolah-oleh kita adalah tokoh utama dalam hidup kita walaupun kamu tahu
bahwa tokoh utama akan mendapat banyak goncangan dalam dramanya sendiri. Waktu
kamu jatuh saat belajar naik sepeda denganku, kamu tak mengeluh bahkan
menangis. Kamu hanya tertawa untuk mengalihkan rasa perih yang sebenarnya. Kamu
buat aku mengerti betapa besarnyaarti persahabatan itu sendiri. Kamu buat aku
mengerti bahwa waktu yang kita lalui bersama sangat berharga buatku. Dan itu
alasan aku pindah ke SMA ini.
Jika
aku ditanya kenapa aku mencintaimu orang yang standar-standar saja secara
fisik? Bukan orang lain yang lebih cantik dari kamu? Mungkin aku tak bisa
menjawabnya. Karena, setiap saat bersamamu ada hal baru yang membuat aku tak
bisa melepaskanmu. Aku tak akan menjanjikan kamu bahagia bersamaku tapi, mari
kita ukir kebahagiaan kita bersama dengan cara kita sendiri.” Ucap Giovany
orang yang aku cintai.
TAMAT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar