Selasa, 22 November 2016

Kisah Indah Tak Selalu Indah

Kisah Indah Tak Selalu Indah #part4
(Fransisca Putri A.)

“Orang itu adalah Rino, Tha. Dia orang yang aku ceritain tadi. aku baru sadar,jika dia mencintaiku dengan tulus. Tapi jangan anggap kami jadian atau pacaran ya Tha. Kami sudah memutuskan untuk berkomitmen bukan berstatus. Kalau status bisa lepas kapan saja. Tapi kalau komitmen, itu masalah hati.” Jelas Kirana. Aku Shok mendengarnya. Lalu Rino berjalan menghampiriku. Dia tersenyum genit kearahku seakan dia adalah pria paling tampan di dunia ini.
“serius Kir? Lalu bagaimana dengan Gio eh maksudku Vany?” tanyaku bingung dengan semuanya.
“Bagaimana maksudmu? Aku kan udah sama Rino masa masih mau sama Vany? Ya bisa sih, tapi Cuma sebagasi sahabat aja...” goda Kirana
“Bukannya Agatha dan Rino itu berpasangan?” Suara keras tiba-tiba terdengar di belakangku. Aku spontan melonjak kaget dan berbalik badan dan menemui Gio berdiri disana. Aku menatap matanya, sangat teduh dan membuatku terjebak pandangannya. Lalu aku tersadar, dan berjalan satu langkah ke belalakang, eh... malah menabrak meja. Gio menolongku berdiri, tapi aku menolaknya. Aku berdiri sendiri, tanpa dibantu siapa pun. Sakitnya tak seberapa malunya yang luar biasa. Lalu yang lainnya tertawa. Entah tertawa karena melihat aku terjatuh atau mendengar pertanyaan Gio barusan?
“Berpasangan.... aku dan Agatha berpasangan....hahahaha....maksudmu aku dan Agatha ini pacaran? Ya kali aku pacaran sama adikku sendri? Apa aku gila??” jelas Rino sambil memeluk bahuku. Gio terkejut.
“Adik? Agatha adik kamu Rin? Nggak mungkin,nggak ada miripnya sama sekali tahu nggak?”  tanya Gio.
“Iya Agatha memang adik aku. Kita kembar tapi tak identik. Aku dilahirkan 5 menit sebelum Agatha lahir. Kamu nggak tahu ya, nama belakan kita itu sama, Hadinegoro. Agatha Hadinegoro dan aku Rino Hadinegoro. Emang sih aku dan Agatha itu deket banget bahkan kaya orang pacaran. Tapi itu karena kita kakak adik dan kebetulan kembar lagi.” Jelas Rino
“Dan karena ke-Siscon-annya Rino itu, aku sebelumnya nggak yakin sama Rino. Tapi Rino bisa buktiin kalau dia cinta sama aku. Dan itu juga yang dilakukan oleh kembarannya. Dia udah bikin kamu ngira mereka pacaran kan? Tapi, ngomong-ngomong dari mana kamu ngira mereka pacaran?” Kata Kirana sambil bertanya.
“Hari itu, saat hari pertama aku masuk sekolah ini, waktu pulang sekolah aku mau ambil jam tanganku yang ketinggalan di kelas, tak sengaja liat Rino dan Agatha itu pelukan. Jadi aku kira mereka pacaran. Maaf ya.” Jelas Gio. Aku kembali mengingat hal itu, lalu aku tersenyum dengan ucapan Gio. Jadi Gio salah paham?
Gio perlahan-lahan mengambil tanganku dan menggenggamnya erat. Dibawanya tanganku ke depan dadanya yang tegap. Wajahnya bersemu merah, sangat lucu. Hatiku deg-degan, ada desiran ombak yang kuat yang membuatku bahagia tanpa alasan.
“Aku ingat saat pertama bertemu kamu. Kamu mungkin nggak sadar, saat itu kamu benar-benar luar biasa. Rambutmu yang mengombak terurai dipermainkan oleh hembusan angin. Dan keringat yang tak berhenti keluar  karena kamu mendorong motormu,membuat kamu seperti gadis yang perlu dijaga selalu. Tapi saat kamu mulai bicara, aku sadar aku telah jatuh hati kepadamu karena perkataanmu yang luar biasa dewasa. Kamu bilang ban bocor itu karena Tuhan mau menguji kesabaranmu.
Lalu kita mulai nonton teater bersama, kamu buat aku jatuh cinta dengan teater. Kamu buat seolah-oleh kita adalah tokoh utama dalam hidup kita walaupun kamu tahu bahwa tokoh utama akan mendapat banyak goncangan dalam dramanya sendiri. Waktu kamu jatuh saat belajar naik sepeda denganku, kamu tak mengeluh bahkan menangis. Kamu hanya tertawa untuk mengalihkan rasa perih yang sebenarnya. Kamu buat aku mengerti betapa besarnyaarti persahabatan itu sendiri. Kamu buat aku mengerti bahwa waktu yang kita lalui bersama sangat berharga buatku. Dan itu alasan aku pindah ke SMA ini.
Jika aku ditanya kenapa aku mencintaimu orang yang standar-standar saja secara fisik? Bukan orang lain yang lebih cantik dari kamu? Mungkin aku tak bisa menjawabnya. Karena, setiap saat bersamamu ada hal baru yang membuat aku tak bisa melepaskanmu. Aku tak akan menjanjikan kamu bahagia bersamaku tapi, mari kita ukir kebahagiaan kita bersama dengan cara kita sendiri.” Ucap Giovany orang yang aku cintai.
TAMAT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar